Bosan menggunakan Touchpad, mouse atau keyboard. Ada aplikasi seru-seruan nih, namanya Mobile Mouse Air Pro. Kamu bisa manjadikan iPod / iPhonemu menjadi wireless mouse/touchpad, keyboard atau remote PC / Notebook.
Dengan syarat sebagai berikut :
1. PC/Notebook ber Wi Fi.
2. Ada Hotspot (bisa juga menggunakan Connectify).
3. iPod / iPhone.
4. Software Mobile Mouse server PC download disini sesuai OS :
Windows XP/Vista/7
Mac Os Tiger X 10.4
Mac Os Leopard 10.5 & 10.6
5. Air Mouse Pro crack iPod / iPhone download disini. (iPod/iPhone wajib dijailbreak)
Langkah installasi :
1. Install Mobile Mouse server.
2. Install Air Mouse Pro di iPod / iPhone.
3. Pastikan Firewall atau Antivirus mu unblocked untuk applikasi ini.
4. Aktifkan Wi Fi PC / Notebook dan iPod / iPhone.
5. Pastikan pada IP dan Port yang sama.
6. Air Mouse Pro akan secara otomatis terhubung dengan Notebook.
7. Buang Mouse dan Keyboard mu...
Dan berikut adalah beberapa Fitur pada Air Mouse Pro :
GainOut
tempat gue share
Cari Blog Ini
Minggu, 29 Agustus 2010
Sabtu, 28 Agustus 2010
Virtual Router Using Connectify (Win 7)
Ada yang pengen buat Mini Hotspot di rumah tanpa beli router.
Dengan syarat-syarat sebagai berikut :
1. Download software Connectify disini.
2. Install software Connectify yang telah didownload.
3. Masuk ke control panel. Set Internet Connection Sharing provider yang anda gunakan, tujukan Home Network Connecton yg akan di share.
4. Jalankan software Connectify.
5. Masuk ke Easy Setup Wizard.
5. Set Wi Fi Device nya.
6. Set Network Name (isi apa saja).
7. Hotspot Mode ada beberapa pilihan, pilih Acces Piont WPA2-PSK (untuk password security lebih kuat)
8. Isi Password Wi Fi.
9. Tujukan Shared Connection dengan Provider yang anda gunakan (misal : T-sel Internet Unlimited Volume Based)
10. Start Hotspot Connectify.
11. Aktifkan Wi Fi gadget lain yang akan anda koneksikan dengan Hotspot Connectify.
Selamat mencoba.
Syarat yang terakhir wajib dipenuhi (pengalaman 2 malem ga tidur haha..)
Dengan syarat-syarat sebagai berikut :
- Notebook ber Wi Fi.
- Operating System Windows 7.
- Download Software Connectify.
- Koneksi Internet.
- ....Sabar (try and error).
1. Download software Connectify disini.
2. Install software Connectify yang telah didownload.
3. Masuk ke control panel. Set Internet Connection Sharing provider yang anda gunakan, tujukan Home Network Connecton yg akan di share.
4. Jalankan software Connectify.
5. Masuk ke Easy Setup Wizard.
5. Set Wi Fi Device nya.
6. Set Network Name (isi apa saja).
7. Hotspot Mode ada beberapa pilihan, pilih Acces Piont WPA2-PSK (untuk password security lebih kuat)
8. Isi Password Wi Fi.
9. Tujukan Shared Connection dengan Provider yang anda gunakan (misal : T-sel Internet Unlimited Volume Based)
10. Start Hotspot Connectify.
11. Aktifkan Wi Fi gadget lain yang akan anda koneksikan dengan Hotspot Connectify.
Selamat mencoba.
Syarat yang terakhir wajib dipenuhi (pengalaman 2 malem ga tidur haha..)
Selasa, 27 Juli 2010
Menghitung IP Mahasiswa dengan C++
Sabtu, 24 Juli 2010
Perkalian Matrik C++
Matriks adalah suatu kumpulan bilangan (disebut elemen atau unsur) yang disusun dalam baris dan kolom sehingga membentuk persegi panjang.
Bentuk umum matriks :

Matriks A berukuran (berordo) i x j yang mempunyai arti bahwa matriks A memiliki i baris dan j kolom.
Beberapa contoh elemen (unsur) matriks A adalah :
a 1 . 2 = adalah elemen matriks A pada baris ke-1 dan kolom ke-2
a 3 . 3 = adalah elemen matriks A pada baris ke-3 dan kolom ke-3
a i . j = adalah elemen matriks A pada baris ke-i dan kolom ke-j
Syarat Perkalian Dua Matriks
Jika matriks Am x n dan matriks Bp x q dikalikan, maka :
* Banyaknya kolom matriks A harus sama dengan banyaknya kolom matriks B, sehingga n = p
* Matriks hasil perkalian antara A dan B adalah matriks dengan ordo m x q
* Perkalian dilakukan dengan menjumlahkan hasil kali setiap elemen baris matriks A dengan setiap elemen kolom matriks B yang sesuai
Contoh 1
Diketahui matriks-matriks :

Manakah diantara operasi-operasi perkalian matriks berikut yang dapat dilakukan :
1. A x B Dapat, karena ordo matriks A adalah 2x3 dan ordo matriks B adalah 3x2, kolom matriks A sama dengan baris matriks B
2. A x C Tidak, ordo matriks A adalah 2x3 sedangkan ordo matriks C adalah 2x2, kolom matriks A tidak sama dengan baris matriks C
3. B x C Dapat, ordo matriks B adalah 3x2 dan ordo matriks C adalah 2x2, kolom matriks B sama dengan baris matriks C
4. C x D Tidak, ordo matriks C adalah 2x2 sedangkan ordo matriks D adalah 3x2, kolom matriks C tidak sama dengan baris matriks D

Dan berikut ini adalah contoh syntak perkalian matrik pada C++ :
Matrik A

Matrik B

Perkalian Matrik A x Matrik B

Hasil Compile dari syntak tersebut adalah :

source : scribd.com
Bentuk umum matriks :

Matriks A berukuran (berordo) i x j yang mempunyai arti bahwa matriks A memiliki i baris dan j kolom.
Beberapa contoh elemen (unsur) matriks A adalah :
a 1 . 2 = adalah elemen matriks A pada baris ke-1 dan kolom ke-2
a 3 . 3 = adalah elemen matriks A pada baris ke-3 dan kolom ke-3
a i . j = adalah elemen matriks A pada baris ke-i dan kolom ke-j
Syarat Perkalian Dua Matriks
Jika matriks Am x n dan matriks Bp x q dikalikan, maka :
* Banyaknya kolom matriks A harus sama dengan banyaknya kolom matriks B, sehingga n = p
* Matriks hasil perkalian antara A dan B adalah matriks dengan ordo m x q
* Perkalian dilakukan dengan menjumlahkan hasil kali setiap elemen baris matriks A dengan setiap elemen kolom matriks B yang sesuai
Contoh 1
Diketahui matriks-matriks :

Manakah diantara operasi-operasi perkalian matriks berikut yang dapat dilakukan :
1. A x B Dapat, karena ordo matriks A adalah 2x3 dan ordo matriks B adalah 3x2, kolom matriks A sama dengan baris matriks B
2. A x C Tidak, ordo matriks A adalah 2x3 sedangkan ordo matriks C adalah 2x2, kolom matriks A tidak sama dengan baris matriks C
3. B x C Dapat, ordo matriks B adalah 3x2 dan ordo matriks C adalah 2x2, kolom matriks B sama dengan baris matriks C
4. C x D Tidak, ordo matriks C adalah 2x2 sedangkan ordo matriks D adalah 3x2, kolom matriks C tidak sama dengan baris matriks D

Dan berikut ini adalah contoh syntak perkalian matrik pada C++ :
Matrik A

Matrik B

Perkalian Matrik A x Matrik B

Hasil Compile dari syntak tersebut adalah :

source : scribd.com
Rabu, 21 Juli 2010
Preprocessor C++
Preprocessor pada C++
Bahasa C++ mencakup beberapa instruksi preprocessor yang digunakan untuk memberikan suatu perintah pada compiler. Instruksi-instruksi preprocessor tersebut adalah :
#define
#elif
#else
#endif
#error
#if
#ifdef
#ifndef
#include
#inline
#pragma
#undef
Masin-masing fungsi tersebut di atas akan dijelaskan secara singkat di dalam bab ini. (Instruksi yang berhubungan dengan #elif, #else, #endif, #ifdef dan #ifndef semuanya dijelaskan dalam #if)
#define
“#define” digunakn untuk melaksanakan subtitusi makro dari satu lembar teks ke lembar teks yang lainmelalui suatu file dimana teks tersebut digunakan. Berikut ini bentuk yang biasa dipakai :
#define name character-sequence
Perhatikan bahwa dalam perintah ini, tidak ada tanda titik koma. Selanjutnya diawal bila karakter awal telah berhasil maka dia akan berhenti hanya pada akhir baris. Contoh, jika ingin memakai “TRUE” untuk angka 1 dan “FALSE” untuk angka 0, maka kita buat dua #define makro :
#define TRUE 1
#define FALSE 0
Pada contoh tersebut, compiler akan mengganti 1 dan 0 setiap menjumpai TRUE dan FALSE.
Instruksi #define mempunyai feature kuat yang lain : suatu makro dapat mempunyai argument. Makro yang mempunyai argument akan bekerja hampir sama dengan fungsi. Satiap ditemukan makro, maka argument akan bergabung dangan makro yang ditempatkan oleh argument actual tersebut yang berada pada program.
Contoh :
#include
#define ABS(a) (a)<0 ? – (a) : (a)
main(void)
{
printf("abs of -1 and 1: %d %d", ABS(-1), ABS(1));
return 0;
}
Ketika program tersebut decompile, “a” pada defenisi makro akan diganti dengan angka -1 dan 1, tanda kurung yang ada di “a” sangat diperlukan untuk meyakinkan subtitusi pada semua hal yang semestinya.
Contoh, jika tanda kurung pada “a” dihilangkan maka ekspresi :
ABS(10-20)
akan dikembalikan pada :
10-20<0 ? -10-20 :10-20
Dan akan mempunyai hasil yang salah.
Penggunaan subtitusi makro pada tempat yang riil, mempunyai satu keuntungan utama : yaitu akan mempercepat kode karena tidak ada “overhead” untuk panggilan fungsi yang didatangkan.
Namun demikian, percepatan tersebut akan membuat program semakin besar. Hal ini desebabkan karena adanya duplikat kode.
#error
Instruksi #error akan memaksa compiler untuk menghentikan suatu Kompilasi. Pada dasarnya #error ini digunakan pada “debugging”. Berikut ini bentuk yang biasa dipakai.
#error message
Jika dijumpai #error, maka akan terlihat suatu pesan dan angka baris.
#if, #ifdef, #ifndef, #else, #elif, #endif
Instruksi-instruksi processor tersebut digunakan pada beberapa porsi variasi compile program secara selektif. Logika yang umum adalah bahwa jika suatu ekspresi setelah #if, #if def atau #ifndef adalah benar, maka kode yang berada diantara salah satu dari meraka dan #endif, akan tersusun, tapi jika yang terjadi sebaliknya, maka akan terlewati. #endif digunakan untuk menandai akhir suatu blok. Instruksi #else dapat digunakan dengan salah satu dari mereka denga cara yang sama, yaitu dengan “else” pada perintah C.
Beerikut ini bentuk yang biasa dipakai pada #if :
#if constant-ekspresion
Jika ekspresi konstanta tersebut benar, mka blok kode akan tersusun.
Berikut ini bentuk yang biasa dipakai pada #ifdef :
#ifdef macro-name
Jika nama makro (macro-name) telah ditentukan dengan perintah #define, maka blok kode berikutnya akan tersusun.
Contoh berikut ini adal;ah tentang cara beberapa instruksi preprocessor yang bekerja dengan code :
#include
#define ted 10
main(void)
{
#ifdef ted
printf (“Hi Tex\n”);
#endif
printf (“bye-bye\n”);
#of 10<9
printf (“Hi George\n”);
#endif
}
Program tersebut akan mencetak “Hi Ted” dan “bye-bye” pada layar, tapi bukan “Hi George”. Instruksi #elif digunakan untuk membuat suatu perintah “if-else-if”. Berikut ini bentuk yang seering dipakai :
#elif constant-expression
#elif dapat digunakan dengan #if, tapi tidak dengan #ifdef atau ifndef.
Kita juga dapat menggunakan #if atau #elif untuk menentukan jika macro name telah didefinisikan dengan menggunakan operator “defined” preprocessing.
Bentuk yang biasa dipakai adalah :
#if defined macro-name
statement sequence
#endif
Jika nama makro telah didefinisikan, maka perintah yang benar akan tersusun, jika sebaliknya maka akan terlompati. Misalnya, program ini akan menyusun conditional code, karena “DEBUG” telah didefinisikan oleh program :
#include
#define DEBUG
main()
{
int i=100;
/*…*/
#if defined DEBUG
printf (“value of i is : %d/n”, i);
#endif
/*…*/
}
Kita juga dapat mendahulukan “defined” dengan operator ! untuk menjadikan compilasi conditional jika macro tidak didefinisikan.
#include
Instruksi preprocessor #include akan memerintah compiler untuk membaca dan menyusun file sumber yang lain.
Bentuk yang biasa dipakai adalah :
#include “filename”
#include
File sumber yang akan dibaca harus ditutup antara dua tanda petik atau dua tanda kurung lancip. Jika nama file ditutup dengan tand a kurung lancip, maka file akan dicari dengan cara yang telah ditentukan oleh kreasi dari compiler.
Sering kali hal ini berarti suatu pencarian beberapa directory khusus yang didalamnya terdapat file.
Jika nama file ditutup dengan tanda kurung, maka file akan dicari dengan cara lain yang telah ditentukan implementasinya. Pada beberapa implementasi hal ini berarti pencarian directory yang sedang aktif. Jika file tidak ditemukan mala pencarian akan diulang seolah nama file ditutp dengan tanda kurung lancip.
#include dapat diletakkan pada file-file yang ada lainnya. Contoh :
#include “stdio.h”
Akan memerintah compiler C untuk membaca dan menyusun header untuk file disk library rutin.
#line
Instruksi #line , diguanakn untuk mengubah isi dari “_LINE_” dan “_FILE_”, yang telah ditentukan pada compiler. Berikut ini bentuk utama dari command tersebut.
#line number “filename”
Dimana number adalah suatu integer positif, dan “filename” adalah file identifier yang valid. number akan menjadi angka baris sumber dan “filename” akan menjadi nama file sumber. Nama dari file dalah optional. #line pada dasarnya digunakan untuk debugging suatu tujuan dan aplikassi khusus.
Identifier “_LINE_” adalah suatu integer, dan “_FILE_” adalah suatu string yang diakhiri nol.
Contoh berikut akan menset counter baris pada IO dan file pada “test”.
#line IO “test”
#pragma
Instruksi #pragma adalah suatu instruksi yang telah didefiniskan implementasinya, yang memungkinkan suatu variasi instruksi yang diberikan pada compiler. Contoh suatu compiler mungkin mempunyai suatu pilihan mendukung pembuatan penggandaan program. Pilihan penggandaan (trace), kemudian akan ditentukan oleh perintah #pragma.
#undef
Instruksi #undef digunakan untuk memindah definisi yang telah ditentukan sebelumnya dari nama makro yang mengikutinya. Berikut ini bentuk yang biasa dipakai.
#undef macro-name
Contoh pada program berikut ini :
#define LEN 100
#define WIDTH 100
char array [LEN] [WIDTH];
#under LEN
#under WIDTH
/* at this point both LEN and WIDTH are undefined */
“LEN” dan “WIDTH” ditentukan hingga dijumpai perintah #undef. Prinsip penggunaan #undef adalah untuk memungkinkan nama makro ditempatkan hanya pada bagian-bagian code yang memerlukannya.
Operator Processor # dan ##
ANSI C menyediakan dua operator processor, yaitu : # dan ##. Operator ini digunakan pada makro #define. Operator # akan menyebabkan argument yang didahului untuk dikembalikan pada string kutipan.
Contoh , perhatikan program berikut ;
#include “stdio.h”
#define mkstr(s) #s
main(void)
{
printf(mkstr(I like C++));
return 0;
}
Processor C akan mengembalikan baris :
printf(mkstr(I like C++));
pada
printf(“I like C++”);
Operator ## digunakan untuk menghubungkan dua tanda secara bersama-sama.
Contoh, perhatikan program berikut :
#include “stdio.h”
#define concat(a, b) a ##b
main(void)
{
int xy=10;
printf(“%d”, concat(x, y));
return 0;
}
Processor akan berubah bentuk dari
printf(“%d”, concat(x, y));
menjadi
printf(“%d”, xy);
jika operator ini terasa aneh bagi kita, ingatlah bahwa operator-operator tersebut jarang digunakan pada hampir semua program C. Operator-operator tersebut hanya terdapat pada program dengan fungsi untuk memungkinkan hal-hal tertentu yang ditangani oleh processor.
Nama-nama Predefined Makro
Standar ANSI C membedakan lima nama-nama makro built-in yang didefinisikan sebelumnya.
Yaitu :
_LINE_
_FILE_
_DATE_
_TIME_
_STDC_
Jika compiler kita non standar, maka sebagian atau seluruhnya akan hilang. Compiler juga menyediakan banyak makro yang didefinisikan sebelumnya untuk kita gunakan.
Makro _DATE_ adalah suatu string dengan bentuk, bulan/hari/tahun yang merupakan tanggal translasi file sumber dalam obyek code.
Waktu transaksi code sumber ke dalam code obyek, terdiri atas string pada _TIME_, bentuk string tersebut adalah hour,minute,second (jam,menit,detik).
Makro _STDC_ berisi konstanta desilmal 1, artinya bahwa implementasi penyesuaian standar. Jika konstanta tersebut selain angka 1, maka implementasinya tentu akan berbeda dari standar.
source : elearning Gunadarma
Bahasa C++ mencakup beberapa instruksi preprocessor yang digunakan untuk memberikan suatu perintah pada compiler. Instruksi-instruksi preprocessor tersebut adalah :
#define
#elif
#else
#endif
#error
#if
#ifdef
#ifndef
#include
#inline
#pragma
#undef
Masin-masing fungsi tersebut di atas akan dijelaskan secara singkat di dalam bab ini. (Instruksi yang berhubungan dengan #elif, #else, #endif, #ifdef dan #ifndef semuanya dijelaskan dalam #if)
#define
“#define” digunakn untuk melaksanakan subtitusi makro dari satu lembar teks ke lembar teks yang lainmelalui suatu file dimana teks tersebut digunakan. Berikut ini bentuk yang biasa dipakai :
#define name character-sequence
Perhatikan bahwa dalam perintah ini, tidak ada tanda titik koma. Selanjutnya diawal bila karakter awal telah berhasil maka dia akan berhenti hanya pada akhir baris. Contoh, jika ingin memakai “TRUE” untuk angka 1 dan “FALSE” untuk angka 0, maka kita buat dua #define makro :
#define TRUE 1
#define FALSE 0
Pada contoh tersebut, compiler akan mengganti 1 dan 0 setiap menjumpai TRUE dan FALSE.
Instruksi #define mempunyai feature kuat yang lain : suatu makro dapat mempunyai argument. Makro yang mempunyai argument akan bekerja hampir sama dengan fungsi. Satiap ditemukan makro, maka argument akan bergabung dangan makro yang ditempatkan oleh argument actual tersebut yang berada pada program.
Contoh :
#include
#define ABS(a) (a)<0 ? – (a) : (a)
main(void)
{
printf("abs of -1 and 1: %d %d", ABS(-1), ABS(1));
return 0;
}
Ketika program tersebut decompile, “a” pada defenisi makro akan diganti dengan angka -1 dan 1, tanda kurung yang ada di “a” sangat diperlukan untuk meyakinkan subtitusi pada semua hal yang semestinya.
Contoh, jika tanda kurung pada “a” dihilangkan maka ekspresi :
ABS(10-20)
akan dikembalikan pada :
10-20<0 ? -10-20 :10-20
Dan akan mempunyai hasil yang salah.
Penggunaan subtitusi makro pada tempat yang riil, mempunyai satu keuntungan utama : yaitu akan mempercepat kode karena tidak ada “overhead” untuk panggilan fungsi yang didatangkan.
Namun demikian, percepatan tersebut akan membuat program semakin besar. Hal ini desebabkan karena adanya duplikat kode.
#error
Instruksi #error akan memaksa compiler untuk menghentikan suatu Kompilasi. Pada dasarnya #error ini digunakan pada “debugging”. Berikut ini bentuk yang biasa dipakai.
#error message
Jika dijumpai #error, maka akan terlihat suatu pesan dan angka baris.
#if, #ifdef, #ifndef, #else, #elif, #endif
Instruksi-instruksi processor tersebut digunakan pada beberapa porsi variasi compile program secara selektif. Logika yang umum adalah bahwa jika suatu ekspresi setelah #if, #if def atau #ifndef adalah benar, maka kode yang berada diantara salah satu dari meraka dan #endif, akan tersusun, tapi jika yang terjadi sebaliknya, maka akan terlewati. #endif digunakan untuk menandai akhir suatu blok. Instruksi #else dapat digunakan dengan salah satu dari mereka denga cara yang sama, yaitu dengan “else” pada perintah C.
Beerikut ini bentuk yang biasa dipakai pada #if :
#if constant-ekspresion
Jika ekspresi konstanta tersebut benar, mka blok kode akan tersusun.
Berikut ini bentuk yang biasa dipakai pada #ifdef :
#ifdef macro-name
Jika nama makro (macro-name) telah ditentukan dengan perintah #define, maka blok kode berikutnya akan tersusun.
Contoh berikut ini adal;ah tentang cara beberapa instruksi preprocessor yang bekerja dengan code :
#include
#define ted 10
main(void)
{
#ifdef ted
printf (“Hi Tex\n”);
#endif
printf (“bye-bye\n”);
#of 10<9
printf (“Hi George\n”);
#endif
}
Program tersebut akan mencetak “Hi Ted” dan “bye-bye” pada layar, tapi bukan “Hi George”. Instruksi #elif digunakan untuk membuat suatu perintah “if-else-if”. Berikut ini bentuk yang seering dipakai :
#elif constant-expression
#elif dapat digunakan dengan #if, tapi tidak dengan #ifdef atau ifndef.
Kita juga dapat menggunakan #if atau #elif untuk menentukan jika macro name telah didefinisikan dengan menggunakan operator “defined” preprocessing.
Bentuk yang biasa dipakai adalah :
#if defined macro-name
statement sequence
#endif
Jika nama makro telah didefinisikan, maka perintah yang benar akan tersusun, jika sebaliknya maka akan terlompati. Misalnya, program ini akan menyusun conditional code, karena “DEBUG” telah didefinisikan oleh program :
#include
#define DEBUG
main()
{
int i=100;
/*…*/
#if defined DEBUG
printf (“value of i is : %d/n”, i);
#endif
/*…*/
}
Kita juga dapat mendahulukan “defined” dengan operator ! untuk menjadikan compilasi conditional jika macro tidak didefinisikan.
#include
Instruksi preprocessor #include akan memerintah compiler untuk membaca dan menyusun file sumber yang lain.
Bentuk yang biasa dipakai adalah :
#include “filename”
#include
File sumber yang akan dibaca harus ditutup antara dua tanda petik atau dua tanda kurung lancip. Jika nama file ditutup dengan tand a kurung lancip, maka file akan dicari dengan cara yang telah ditentukan oleh kreasi dari compiler.
Sering kali hal ini berarti suatu pencarian beberapa directory khusus yang didalamnya terdapat file.
Jika nama file ditutup dengan tanda kurung, maka file akan dicari dengan cara lain yang telah ditentukan implementasinya. Pada beberapa implementasi hal ini berarti pencarian directory yang sedang aktif. Jika file tidak ditemukan mala pencarian akan diulang seolah nama file ditutp dengan tanda kurung lancip.
#include dapat diletakkan pada file-file yang ada lainnya. Contoh :
#include “stdio.h”
Akan memerintah compiler C untuk membaca dan menyusun header untuk file disk library rutin.
#line
Instruksi #line , diguanakn untuk mengubah isi dari “_LINE_” dan “_FILE_”, yang telah ditentukan pada compiler. Berikut ini bentuk utama dari command tersebut.
#line number “filename”
Dimana number adalah suatu integer positif, dan “filename” adalah file identifier yang valid. number akan menjadi angka baris sumber dan “filename” akan menjadi nama file sumber. Nama dari file dalah optional. #line pada dasarnya digunakan untuk debugging suatu tujuan dan aplikassi khusus.
Identifier “_LINE_” adalah suatu integer, dan “_FILE_” adalah suatu string yang diakhiri nol.
Contoh berikut akan menset counter baris pada IO dan file pada “test”.
#line IO “test”
#pragma
Instruksi #pragma adalah suatu instruksi yang telah didefiniskan implementasinya, yang memungkinkan suatu variasi instruksi yang diberikan pada compiler. Contoh suatu compiler mungkin mempunyai suatu pilihan mendukung pembuatan penggandaan program. Pilihan penggandaan (trace), kemudian akan ditentukan oleh perintah #pragma.
#undef
Instruksi #undef digunakan untuk memindah definisi yang telah ditentukan sebelumnya dari nama makro yang mengikutinya. Berikut ini bentuk yang biasa dipakai.
#undef macro-name
Contoh pada program berikut ini :
#define LEN 100
#define WIDTH 100
char array [LEN] [WIDTH];
#under LEN
#under WIDTH
/* at this point both LEN and WIDTH are undefined */
“LEN” dan “WIDTH” ditentukan hingga dijumpai perintah #undef. Prinsip penggunaan #undef adalah untuk memungkinkan nama makro ditempatkan hanya pada bagian-bagian code yang memerlukannya.
Operator Processor # dan ##
ANSI C menyediakan dua operator processor, yaitu : # dan ##. Operator ini digunakan pada makro #define. Operator # akan menyebabkan argument yang didahului untuk dikembalikan pada string kutipan.
Contoh , perhatikan program berikut ;
#include “stdio.h”
#define mkstr(s) #s
main(void)
{
printf(mkstr(I like C++));
return 0;
}
Processor C akan mengembalikan baris :
printf(mkstr(I like C++));
pada
printf(“I like C++”);
Operator ## digunakan untuk menghubungkan dua tanda secara bersama-sama.
Contoh, perhatikan program berikut :
#include “stdio.h”
#define concat(a, b) a ##b
main(void)
{
int xy=10;
printf(“%d”, concat(x, y));
return 0;
}
Processor akan berubah bentuk dari
printf(“%d”, concat(x, y));
menjadi
printf(“%d”, xy);
jika operator ini terasa aneh bagi kita, ingatlah bahwa operator-operator tersebut jarang digunakan pada hampir semua program C. Operator-operator tersebut hanya terdapat pada program dengan fungsi untuk memungkinkan hal-hal tertentu yang ditangani oleh processor.
Nama-nama Predefined Makro
Standar ANSI C membedakan lima nama-nama makro built-in yang didefinisikan sebelumnya.
Yaitu :
_LINE_
_FILE_
_DATE_
_TIME_
_STDC_
Jika compiler kita non standar, maka sebagian atau seluruhnya akan hilang. Compiler juga menyediakan banyak makro yang didefinisikan sebelumnya untuk kita gunakan.
Makro _DATE_ adalah suatu string dengan bentuk, bulan/hari/tahun yang merupakan tanggal translasi file sumber dalam obyek code.
Waktu transaksi code sumber ke dalam code obyek, terdiri atas string pada _TIME_, bentuk string tersebut adalah hour,minute,second (jam,menit,detik).
Makro _STDC_ berisi konstanta desilmal 1, artinya bahwa implementasi penyesuaian standar. Jika konstanta tersebut selain angka 1, maka implementasinya tentu akan berbeda dari standar.
source : elearning Gunadarma
Deret Fibonacci pada C++
Angka fibonacci adalah urutan angka (deret angka) yang ditemukan oleh Leoanardo Fibonacci pada tahun 1175 – 1245 M.

Bilangan fibonacci dikenal juga dengan sebutan the golden number of human life.
Apa sih sebenarnya bilangan Fibonacci itu? Bilangan Fibonacci adalah urutan angka yang diperoleh dari penjumlahan dua angka didepannya, misalnya seperti ini :
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, …
Angka Fibonacci memiliki satu sifat menarik. Jika Anda membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka sebelumnya, akan Anda dapatkan sebuah angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati satu sama lain. Nyatanya, angka ini bernilai tetap setelah angka ke-13 dalam deret tersebut. Angka ini dikenal sebagai “golden ratio” atau “rasio emas”.
GOLDEN RATIO (RASIO EMAS) = 1,618
233 / 144 = 1,618
377 / 233 = 1,618
610 / 377 = 1,618
987 / 610 = 1,618
1597 / 987 = 1,618
2584 / 1597 = 1,618
Contoh penulisan syntax deret Fibonacci dalam C++ :

Bilangan fibonacci dikenal juga dengan sebutan the golden number of human life.
Apa sih sebenarnya bilangan Fibonacci itu? Bilangan Fibonacci adalah urutan angka yang diperoleh dari penjumlahan dua angka didepannya, misalnya seperti ini :
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, …
Angka Fibonacci memiliki satu sifat menarik. Jika Anda membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka sebelumnya, akan Anda dapatkan sebuah angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati satu sama lain. Nyatanya, angka ini bernilai tetap setelah angka ke-13 dalam deret tersebut. Angka ini dikenal sebagai “golden ratio” atau “rasio emas”.
GOLDEN RATIO (RASIO EMAS) = 1,618
233 / 144 = 1,618
377 / 233 = 1,618
610 / 377 = 1,618
987 / 610 = 1,618
1597 / 987 = 1,618
2584 / 1597 = 1,618
Contoh penulisan syntax deret Fibonacci dalam C++ :
Mengurutkan Element data Array pada C++
Langganan:
Postingan (Atom)